Saturday, December 28, 2013

BUNDA UMY, BINTANG TERANG MUSIM DINGIN TAIWAN

Ketika ia membaca puisi “Senandung Tanah Rantau”, segenap hadirin di Aula Serbaguna Stasiun Kereta Api Taipei dipeluk rasa haru. Tak sedikit yang juga menitikan air mata. Mungkin tidak semua mengerti Bahasa Indonesia, namun Perempuan Berkerudung di atas pentas itu membacanya dengan sepenuh jiwa. Sehingga puisi indah itu berhasil menemukan ”ruh”nya.

Perempuan sederhana bernama Umi Sugiharti, adalah Buruh Migran Indonesia yang hari itu, Minggu 1 Desember 2013, menjelma menjadi bintang terang musim dingin Taiwan. Ia yang lebih dikenal dengan nama Bunda Umy berhasil memenangi Lomba Puisi TKA (Tenaga Kerja Asing) 2013. Ajang lomba ini diikuti oleh 4 negara, yaitu Indonesia, Vietnam, Philipina, dan Thailand. Bunda Umy berhasil mengungguli peserta lain, menjadi Juara 1, mengharumkan Indonesia.

Kantor Rekonstruksi Dan Pemberdayaan Tenaga Kerja Kota Taipei yang menyelenggarakan lomba ini juga mencetak puisi para juara menjadi buku yang diterjemahkan ke dalam 5 bahasa.

Banyak pekerja migran, baik dari Indonesia maupun negara lain yang curhat, mimpi, harapan, dan keluh kesahnya terwakili dalam puisi ”Senandung Tanah Rantau“ karya Bunda Umy.

Bravo, Bunda Umy!

SENANDUNG TANAH RANTAU

By. Umi Sugiharti

Seperti detak jam yang menghafal perjalanan
Panggilan hati riuh bernyanyi
Mengalir baitbait rindu untuk darah daging terkasih
Melantun merdu lafal sendu seiring denyut nadi
Dalam jejakku di Formosa

Kawan, tahukah kamu?
Dulu ... Keindahan tanah rantau ini memesonaku
Menatap, menyentuh, menghirup segar panoramanya
Adalah kisah nyata yang ingin kurasa
Namun, sudut hati kini menciut kecut
Menggapai tirai fatamorgana

Terali aturan memasung langkah
Mata Dewa menyelidik gerakku
Lincah raga berkalung kepasrahan
Meniti hari di istana pagar menjulang
Udara luar hanya mampu membelaiku lewat jendela
Dalam batas waktu tiga Desember

Ribuan kawan di tanah rantau
Hanya bisa kudengar nama, tanpa bisa menatap wajah
Bahkan sebersit kabar tentang mereka
Bagaikan sebuah jarum di tumpukan jerami

Kawan, dengarlah senandungku!
Menyatu dalan setiap harapan dan doa
Memohon pada Yang Maha Kuasa
Memaku ketabahan di dinding hati keimanan
Karena keluh bukan menjadi benteng diri
Di balik perjuangan selalu teguhkan keyakinan
Kita berjalan tidak sendirian
Jadikan diri menjadi sosok pahlawan sejati
Harumkan Pertiwi

Taipei City, 9 April 2013

1 comment:

  1. Erin Cipta, baru ketemu blog ini. terima kasiiiiiih dukungannya.

    ReplyDelete